Bentuk umum SQL untuk membuat suatu table secara sederhana sebagai berikut :

CREATE TABLE nama_tabel ( field1 tipe(panjang), field2 tipe(panjang), 
... 
fieldn tipe(panjang), PRIMARY KEY (field_key) 
); 

Bentuk umum di atas merupakan bentuk umum pembuatan tabel yang sudah disederhanakan. Penamaan tabel dan field memiliki aturan yang sama dengan penamaan database.

Sebagai contoh, kita akan membuat tabel baru dengan struktur sebagai berikut :
Nama Tabel : t_pelanggan
No
Nama Field
Tipe
Panjang
1
id_pelanggan *
Varchar
5
2
nm_pelanggan
Varchar
30
3
alamat
Text
-
4
telepon
Varchar 
20
5
email
Varchar
50
Untuk membuat tabel tersebut di atas, query atau perintah SQL-nya adalah sebagai berikut : 
 
CREATE TABLE t_pelanggan (  id_pelanggan varchar(5) NOT NULL,  nm_pelanggan varchar(30) NOT NULL,  alamat text,  telepon varchar (20),  email varchar (50), 
 PRIMARY KEY(id_pelanggan)  ); 
 
Jika query untuk membuat tabel di atas berhasil dijalankan, maka akan ditampilkan pesan sebagai berikut : 
 
Query OK, 0 rows affected (0.16 sec) 
 
Pada perintah di atas, beberapa hal yang perlu diperhatikan : 
  • CREATE TABLE merupakan perintah dasar dari pembuatan table. 
  • t_pelanggan merupakan nama tabel yang akan dibuat. 
  • id_pelanggan, nm_pelanggan, alamat, telepon dan email merupakan nama field. 
  • varchar dan text merupakan tipe data dari field 
  • NOT NULL merupakan option untuk menyatakan bahwa suatu field tidak boleh kosong. 
  • PRIMARY KEY merupakan perintah untuk menentukan field mana yang akan dijadikan primary key pada tabel. 
  • 5, 10, 30 dan 50 di belakang tipe data merupakan panjang maksimal dari suatu field. 
  • Untuk tipe data date dan text (juga date dan blob) panjang karakter maksimalnya tidak perlu ditentukan. 
  • Jangan lupa akhiri perintah dengan titik-koma (;) 
 
Selanjutnya untuk melihat tabel mhs sudah benar-benar sudah ada atau belum, ketikkan perintah berikut ini : 
 
SHOW TABLES; 
 
Perintah di atas akan menampilkan seluruh tabel yang sudah ada dalam suatu database. Contoh hasil dari perintah di atas adalah sebagai berikut : 
 
+---------------------+ | Tables_in_penjualan | +---------------------+ | pelanggan           | +---------------------+ 
1 rows in set (0.01 sec) 
 
Untuk melihat struktur tabel “mhs” secara lebih detail, cobalah perintah atau query sebagai berikut : 
 
DESC pelanggan; 
 
 
DESC merupakan singkatan dari DESCRIBE (dalam query bisa ditulis lengkap atau hanya 4 karakter pertama) dan pelanggan adalah nama tabel yang akan dilihat strukturnya. Dari perintah di atas, akan ditampilkan struktur tabel pelanggan sebagai berikut : 
 
+--------------+-------------+------+-----+---------+-------+ 
| Field        | Type        | Null | Key | Default | Extra | 
+--------------+-------------+------+-----+---------+-------+ 
| id_pelanggan | varchar(5)  | NO   | PRI |         |       | 
| nm_pelanggan | varchar(30) | NO   |     |         |       | 
| alamat       | text        | YES  |     | NULL    |       | 
| telepon      | varchar(20) | YES  |     | NULL    |       | 
| email        | varchar(50) | YES  |     | NULL    |       | 
+--------------+-------------+------+-----+---------+-------+ 
5 rows in set (0.00 sec) 
 
Dari struktur tabel mhs yang ditampilkan di atas, dapat diketahui bahwa : 
  • Terdapat 5 (lima) field dengan tipe masing-masing. 
  • Primary Key dari tabel pelanggan adalah id_pelanggan. Lihat kolom Key pada field id_pelanggan. 
  • Untuk field id_pelanggan dan nm_pelanggan defaultnya tidak boleh kosong. Lihatlah kolom Null dan Default pada field id_pelanggan dan nm_pelanggan. 
  • Untuk field alamat, telepon dan email default-nya boleh kosong. Lihatlah kolom Null dan Default pada field alamat dan telepon. 

 
Top