Golden age adalah usia anak pada masa-masa awal hidupnya di dunia, yakni antara 0 – 5 tahun (BALITA). Orangtua pasti mengetahui bahwa masa tersebut adalah masa emas bagi pertumbuhan setiap individu. Hal ini karena masa lima tahun pertama usia anak adalah masa kritis. Masa ini merupakan masa yang menjadi basis, landasan, dan fondasi berbagai aspek perkembangan.
Usia tersebut berada pada perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak. Meski sudah banyak keterangan tentang golden age, sayangnya masih ada orangtua yang kurang memperhatikan.

Sesungguhnya tidak hanya masa balita saja yang penting  bagi kehidupan manusia. Semua masa adalah penting. Akan tetapi, pengalaman-pengalaman pertama yang biasanya terjadi pada masa balita. Pengalaman pertama itu akan terekam kuat di alam bawah sadar mereka. Pengalaman itulah yang akan menjadi tuntutan seseorang anak untuk bersikap di kemudian hari. Hal ini disebabkan karena sirkuit emosi manusia terbentuk sejak bayi. Bahkan sejak anak berusia 2 bulan. Tidak hanya itu Sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia 4 tahun. Untuk itu, marilah kita memanfaatkan periode golden age anak sebaik mungkin. 
Ada beberapa tahapan pada anak untuk memicu perkembangan mereka lebih optimal. Caranya dengan mengetahui dan mengoptimalkan masa emas pada anak atau biasa disebut golden age.
Periode usia 0 Sampai Dengan 5 tahun merupakan masa kritis (golden age):
Pada masa anak berusia 0 sampai dengan 5 tahun merupakan masa perkembangan otak. Pada usia 0 sampai 5 tahun adalah masa kritis pada anak karena:
  • Manusia memiliki 100 neuron untuk menyalurkan pesan / komunikasi setiap aktivitas ketika lahir. Neuron ini akan berkembang lebih dari 20% jika dirangsang dengan pendidikan dan pengetahuan.
  • 50% kapabilitas kecerdasan manusia terjadi pada umur 4 tahun. 80 % telah terjadi pada 8 tahun. Dan diyakini mencapai puncak tertingginya pada 18 tahun.
  • Merupakan masa untuk mulai mengenal sosialisasi (sekolah, kelompok), menjelajah, bermain, meniru, dan kreatif.

Pada masa ini, perkembangan otak terjadi secara keseluruhan pada keempat bagian otak, termasuk pada masing-masing belahan otak. Belahan otak inilah yang akan menyimpan kemampuan-kemampuan anak yang berbeda pada belahan otak kanan maupun otak kiri.

  • Otak kiri berhubungan dengan tangan, kaki, dan tubuh sebelah kanan. Otak kiri mengendalikan aktivitas yang bersifat teratur, berurutan, rinci, sistematis. Misalnya membaca, menulis, menghitung.
  • Otak kanan berhubungan dengan tangan, kaki, dan tubuh sebelah kiri. Otak kanan mengendalikan aktivitas yang bersifat divergen (meluas). Seperti imajinasi, ide-ide, kreativitas, emosi, music, intuisi, abstrak, bebas dan simultan.

Jika menginginkan anak dengan kecerdasan multiple, latihlah kedua tangan, kaki, mata, telinga kanan dan kiri sama seringnya setiap hari. Terutama sampai umur 3 tahun, agar otak kanan dan kiri berkembang optimal.



Tahapan Perkembangan Anak Balita Usia 1 Hingga 3 Tahun
Adapun tahapan perkembangan kemampuan balita usia 1 hingga 3 tahun diantaranya adalah sebagai berikut:

Pada usia 13-15 bulan
balita usia 13 sampai dengan 15 bulan sudah berminat pada gambar, mengambil mainan sendiri dan berceloteh. Mereka sudah mampu meniru kegiatan orang lain di sekitarnya yang dia lihat.
Pada usia 16-18 bulan
balita pada usia 16 sampai dengan 15 bulan bisa mengucapkan kata-kata yang lebih banyak. Mereka juga bisa menemukan mainan yang disembunyikan, dan mengerti fungsi benda.
Pada usia 19-24 bulan
balita pada usia 19 sampai dengan 24 bulan sudah memahami konsep sederhana bentuk benda, seperti segitiga dan persegi. Mereka juga sudah bisa menyebut nama sendiri, serta mengucapkan satu kalimat.
Pada usia 2-3 tahun
balita pada usia 2 sampai dengan 3 tahun sudah dapat mencocokkan bentuk, membangun dan menghubungkan balok. Mereka juga sudah mampu berpakaian sendiri, dan semakin memahami kata-kata orang lain.



Hal-hal tersebut diatas ini perlu diketahui untuk pembelajaran anak usia dini, bukan seperti untuk anak usia sekolah. Akan tetapi, hal yang diperlukan disini adalah pemberian stimulasi/rangsangan.
Pemberian stimulasi yang paling efektif dalam usia balita ini adalah olahraga otak secara ringan. Dalam usia ini pula, peran ibu sangat menentukan kecerdasan anak. Stimulasi/rangsangan hendaknya diberikan secara kompleks tapi ringan. Mulai dari stimulasi bahasa, hingga stimulasi gerakan  dan sentuhan.
Kedekatan orangtua dengan anak akan memberikan rasa aman dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Rasa percaya diri akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya di kemudian hari.
Dan jangan lupa Saat anak mampu berbicara, kenalkanlah pada kalimat tauhid La Ilaaha Illallah, Muhammad Rasulullah, ajari cara mengucapkannya dengan talqin yaitu dengan cara orang tua mengucapkan kalimat tauhid lalu anak menirukannya.
terimakasih
 
Top